Manfaat belajar sambil bermain bagi anak usia dini ??
- Kamis, 24 Juni 2021
- Berita Pengumuman Sekilas-info
- Administrator
- 0 komentar
Mengajarkan anak usia dini belajar mungkin dapat menyulitkan banyak orangtua. Sebab, mereka umumnya cepat bosan dan lebih memilih untuk bermain. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan belajar sambil bermain.
Permainan yang seru dan menyenangkan biasanya dapat membuat anak-anak betah melakukannya hingga berjam-jam. Bermain bahkan dianggap sebagai kunci dari belajar. Para ahli mengungkapkan bahwa bermain dapat memperkaya proses belajar dan membantu mengembangkan kemampuan penting bagi anak.
Manfaat belajar sambil bermain bagi anak usia dini
Berikut adalah sejumlah manfaat bermain sambil belajar yang bisa didapatkan anak usia dini.
1. Meningkatkan keterampilan fisik
Bermain sambil belajar mungkin terlihat seperti permainan anak-anak pada umumnya. Padahal, metode ini sebenarnya dapat membuat anak bekerja keras untuk mempelajari berbagai kemampuan fisik penting, seperti:
- Kontrol otot
- Keseimbangan tubuh
- Koordinasi tubuh
- Keterampilan motorik halus.
Setiap keterampilan baru yang dipelajari anak usia dini dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan kemampuan lain yang lebih rumit. Misalnya, setelah anak bisa berjalan, mereka kemudian dapat belajar berlari, melompat, memutar, dan sebagainya.
2. Membentuk pola hidup aktif
Metode belajar sambil bermain dapat membuat anak usia dini terus-menerus mencoba sesuatu hingga mereka menguasainya.Metode ini dapat mendorong balita untuk terus bergerak sehingga bisa membantu membentuk pola hidup aktif sejak dini, dan diharapkan dapat dipertahankan sepanjang sisa masa kanak-kanaknya. Anak usia dini yang aktif memiliki kemungkinan besar untuk tetap aktif nantinya.
3. Mengembangkan kemampuan otak dan keterampilan sosial
Selain meningkatkan berbagai kemampuan fisik, bermain sambil belajar juga bermanfaat membantu perkembangan kemampuan penting lainnya pada anak usia dini, seperti:
- Bereksplorasi
- Mengajukan pertanyaan
- Menggunakan imajinasi
- Melatih kerja sama
Belajar sambil bermain dapat membantu memelihara imajinasi dan memberikan anak rasa petualangan. Metode ini juga memudahkan anak dalam mempelajari keterampilan lainnya yang lebih rumit, seperti pemecahan masalah, berbagi, dan sebagainya, dengan cara yang menyenangkan.
Berbagai contoh belajar sambil bermain
Sebelum mulai belajar sambil bermain, ada lima karakteristik penting yang perlu Anda perhatikan. Berikut adalah kelima hal tersebut:
- Memberikan anak pilihan tentang apa yang ingin dilakukan.
- Aktivitas bermain dapat dinikmati dan terasa menyenangkan bagi anak.
- Aktivitas bermain berkembang secara spontan, bukan dengan memberi instruksi yang harus diikuti anak-anak.
- Didorong oleh motivasi dari dalam diri anak mengenai apa yang ingin ia lakukan.
- Menciptakan lingkungan bebas risiko, di mana anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-ide baru.
Supaya metode ini mudah diterapkan, berikut adalah beberapa contoh belajar sambil bermain untuk anak usia dini dan prasekolah.
1. Contoh belajar sambil bermain untuk anak usia dini
Kemampuan yang dipelajari anak berusia 12-24 bulan umumnya meliputi beberapa hal berikut:
- Berjalan
- Menarik/membawa mainan sambil berjalan
- Membungkuk dan bangkit kembali
- Menendang bola
- Memegang pagar naik/turun tangga
- Berjalan mundur.
Sementara itu, berikut adalah sejumlah kemampuan yang umumnya dipelajari anak usia 24-36 bulan:
- Menyeimbangkan berdiri dengan satu kaki selama 1-2 detik
- Memanjat dengan baik
- Membungkuk dengan mudah tanpa jatuh
- Berlari dengan baik
- Menendang bola ke depan
- Kedua kaki melangkah naik/turun tangga
- Mengayuh sepeda roda tiga
- Melempar bola ke atas kepala.
Untuk membantu mempelajari berbagai kemampuan tersebut, Anda dapat melakukan sejumlah permainan, seperti petak umpet, masak-masakan, atau kejar-kejaran. Anak usia dini juga senang meniru orang dewasa dan menyukai pekerjaan rumah.Cobalah untuk menyediakan mainan yang dapat mendorong mereka melakukannya, misalnya vakum mainan yang bisa ia gunakan saat orangtuanya sedang membersihkan rumah atau mainan masak-masakan saat orangtuanya sedang memasak.Berbagi mainan lainnya yang cocok digunakan dalam metode bermain sambil belajar, di antaranya:
- Mainan blok, susun, atau tumpuk
- Krayon atau spidol berukuran besar yang mudah digenggam
- Miniatur hewan, manusia, atau boneka yang sesuai dengan usianya
- Bola warna-warni
- Mainan yang bisa didorong, ditarik, atau dinaiki
- Mobil-mobilan atau kereta-keretaan
- Puzzle sederhana
- Mainan penyusun bentuk.
Membaca juga bisa jadi sarana belajar sambil bermain yang baik. Anak usia dini dapat mengikuti cerita dan menunjuk objek-objek dalam buku yang Anda sebutkan. Dorong mereka untuk menyebutkan nama-nama yang ada dalam buku atau yang ia kenal.
2. Contoh belajar sambil bermain untuk anak TK
Setelah anak berusia lebih dari 3 tahun atau memasuki usia TK, ada banyak jenis mainan yang dapat mereka mainkan, termasuk dengan benda-benda berukuran kecil. Mereka juga bisa mulai belajar mengembangkan keterampilan bahasa, emosi, kreativitas, dan keterampilan sosial.Berikut adalah contoh belajar sambil bermain untuk anak usia TK kecil atau TK besar.
- Bermain pasir dan air bisa menjadi awal pengenalan sains dan matematika, misalnya belajar mengenal bentuk air sebagai zat cair dan bisa diukur dalam wadah yang berbeda ukuran.
- Bermain dengan tanah liat atau lilin mainan, menggambar, melukis, berdandan, serta bermain dengan boneka, dapat mendorong kreativitas, imajinasi, dan mengekspresikan perasaan.
- Menyusun blok dan puzzle atau permainan memilih bentuk, dapat membantu mengenali berbagai bentuk dan ukuran, cara menyusunnya, serta mengembangkan logika.
- Bermain bola, menari, berlari, hingga memanjat, semuanya membantu mengembangkan gerakan tubuh, kekuatan, kelenturan, dan keterampilan koordinasi.
- Board game sederhana dapat membantu mengembangkan anak untuk dapat bergiliran, berbagi, dan bergaul dengan orang lain.
- Menyanyi dan memainkan alat musik sederhana membantu mengembangkan ritme dan mendengar.
Dengan bermain sambil belajar, anak-anak dapat mempelajari banyak hal melalui imajinasi mereka. Sebab, bermain memiliki fungsi penting dalam menyatukan bagian logis dan kreativitas pada otak anak.